Rabu, 24 September 2008

JIKA HARUS MINUM SUSU FORMULA

Sumber : Tabloid Nakita

ASI jelas asupan terbaik bagi si kecil. Namun, adakalanya kondisi ibu tidak memungkinkannya memberikan ASI kepada sang buah hati. Pada kondisi seperti itulah, dengan amat terpaksa orangtua harus rela memberikan susu formula kepada bayinya.

Apa yang mesti dilakukan ketika bayi harus berpindah dari ASI ke susu susu formula? Yang pertama harus diketahui adalah semua susu formula dengan bahan susu sapi memiliki kandungan yang hampir sama. Dr. Christina K. Nugrahani, M.Kes., Sp.A., yang praktik di RS FMC (Family Medical Center) Bogor mengatakan, "Karena semuanya mengacu pada standar kebutuhan bayi untuk tumbuh kembang sesuai dengan RDA (Recommended Dietary Association)." Simak saja keterangan tentang kandungan nutrisi yang tercantum dalam setiap kemasan susu. Jadi, tak perlu terkecoh dengan beragam promosi tentang adanya suplemen tertentu, sebab rata-rata semuanya sama saja.

Hal lain yang patut dipertimbangkan ketika memilih susu formula adalah harga dan ketersediaan barang, apakah mudah didapat atau tidak. Tentunya lebih baik memilih produk dengan harga yang terjangkau dan mudah didapat. Berikutnya adalah memerhatikan kondisi dan kebutuhan si bayi. Bayi yang alergi terhadap susu sapi tentunya membutuhkan formula khusus. Untuk itu, yuk mengenal beragam susu formula yang beredar di pasaran.

Utami Sri Rahayu. Ilustrasi Pugoeh





MENGENAL BERAGAM SUSU FORMULA

1. Susu Formula dari Susu Sapi

Umumnya susu formula untuk bayi yang beredar di pasaran berasal dari susu sapi. Susu sapi adalah salah satu susu pilihan untuk bayi yang tidak memiliki riwayat alergi dalam keluarga. Alergi akibat susu sapi antara lain berupa diare. Untuk bayi yang telah berusia di atas 6 bulan susu formula yang disarankan adalah yang telah mendapatkan fortifikasi zat besi karena antara usia 4-6 bulan persediaan zat besi pada tubuh bayi mulai berkurang sehingga perlu mendapatkan tambahan asupan dari luar. Soal konstipasi/sembelit yang disinyalir akibat fortifikasi zat besi dapat dikonsultasikan pada dokter dan tidak semua bayi mengalami hal ini.

2. Susu Hipoalergenik

Bayi-bayi yang dalam keluarganya memiliki riwayat alergi umumnya akan mengalami alergi terhadap susu sapi. Karenanya, bayi dengan alergi susu sapi formula biasa sebaiknya diberi susu sapi dengan formula hipoalergenik (hidrolisat), yakni susu sapi yang kandungan proteinnya telah dihidrolisis sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah diolah oleh pencernaan bayi.

Pencegahan alergi susu sapi pada bayi dapat dilakukan dengan 3 cara, yakni:

- Pencegahan premier atau pencegahan yang dilakukan sebelum bayi terpapar pencetus alergi (dalam hal ini susu sapi). Langkah yang paling tepat adalah dengan memberikan ASI eksklusif. Jika ibu oleh karena sebab yang memaksa tak dapat memberikan ASI, berikan susu formulai jenis hipoalergenik.

- Pencegahan sekunder, yaitu bayi yang sudah terpapar protein susu sapi tapi belum mengalami alergi kembali diberi ASI atau ganti mengonsumsi susu hipoalergenik. Di usia batita, anak perlu diperkenalkan dengan susu sapi agar sistem metabolisme tubuhnya mengenal protein susu sapi dan secara perlahan toleran terhadap susu formula biasa.

- Pencegahan tersier, yaitu jika sudah terjadi alergi terhadap susu sapi sehingga bayi harus mengonsumsi susu formula dengan protein susu yang terhidrolisis sempurna sehingga mudah dicerna oleh pencernaan bayi.

3. SUSU SOYA

Susu yang berasal dari sari kedelai ini umumnya diperuntukkan bagi bayi yang memiliki alergi terhadap protein susu sapi tetapi tidak alergi terhadap protein soya. Fungsinya sama dengan susu sapi yang protein susunya telah terhidrolisis dengan sempurna. Jadi dapat digunakan sebagai pencegahan alergi tersier. Bayi yang alergi susu kedelai harus beralih ke susu formula dengan asam amino yang sudah terhidrolisis (hipoalergenik).

4. SUSU RENDAH LAKTOSA

Susu rendah laktosa adalah susu sapi yang bebas dari kandungan laktosa (low lactose atau free lactose). Sebagai penggantinya, susu formula jenis ini akan menambahkan kandungan gula jagung. Susu ini cocok untuk bayi yang tidak mampu mencerna laktosa (intoleransi laktosa) karena gula darahnya tidak memiliki enzim untuk mengolah laktosa. Intoleransi laktosa biasanya ditandai dengan buang air terus-menerus atau diare.

5. SUSU FORMULA LANJUTAN

Susu formula lanjutan biasanya mencantumkan keterangan "lanjutan" pada bagian muka kemasannya. Susu formula lanjutan ditujukan bagi bayi usia 6 bulan ke atas. Tak ada perbedaan yang terlalu mencolok dalam kandungan nutrisinya. Jumlah kalori yang dihasilkannya juga tidak berbeda jauh. Tak perlu buru-buru mengganti susu formulanya dengan yang lanjutan jika stok di rumah masih ada. Memang, kebutuhan kalori bayi meningkat seiring pertambahan usia. Namun di usia 6 bulan, bayi juga harus mengonsumsi makanan semipadat pertamanya selain susu untuk mencukupi kebutuhan kalorinya.

6. SUSU FORMULA KHUSUS

Susu formula khusus disediakan bagi bayi yang memiliki problem dengan saluran pencernaannya. Ada bayi yang memiliki gangguan penyerapan karbohidrat, lemak, protein atau zat gizi lainnya. Pemberian susu formula khusus ini biasanya atas pengawasan dan petunjuk dokter. Karena kekhususannya, harga susu ini pun sangat mahal. Juga tidak dijual di toko umum atau hanya tersedia di rumah sakit dan apotek.

PANDUAN SAJI SUSU FORMULA

Langkah pertama yang dilakukan untuk menyiapkan susu formula adalah membersihkan dan mensterilisasi peralatan yang akan digunakan. Selanjutnya menyiapkan dan menyajikan susu formula. Berikut tahapan yang dilakukan untuk membersihkan dan mensterilisasi peralatan:

1. Sterilkan peralatan minum bayi. Cuci tangan dengan sabun sebelum melakukan sterilisasi.

2. Cuci semua peralatan (botol, dot, sikat botol, sikat dot) dengan sabun dan air bersih yang mengalir.

3. Gunakan sikat botol untuk membersihkan bagian dalam botol dan sikat dot untuk membersihkan dot agar sisa susu yang melekat bisa dibersihkan.

4. Bilas botol dan dot dengan air bersih yang mengalir.

5. Bila menggunakan alat sterilisator buatan pabrik, ikuti petunjuk yang tercantum dalam kemasan.

6. Bila mensterilisasi dengan cara direbus:

- Botol harus terendam seluruhnya sehingga tidak ada udara di dalam botol.

- Panci ditutup dan dibiarkan sampai mendidih selama 5–10 menit.

- Biarkan botol dan dot di dalam panci tertutup dan air panas sampai segera akan digunakan.

7. Cuci tangan dengan sabun sebelum mengambil botol dan dot.

8. Bila botol tidak langsung digunakan setelah direbus:

- Keringkan botol dan dot dengan menempatkannya di rak khusus botol pada posisi yang memungkinkan air rebusan menetes.

- Setelah kering, botol disimpan di tempat yang bersih, kering, dan tertutup.

- Dot dan penutupnya terpasang dengan baik.

Langkah selanjutnya adalah menyiapkan dan menyajikan susu formula. Berikut tahapan yang dapat dilakukan:

1. Bersihkan permukaan meja yang akan digunakan untuk menyiapkan susu formula.

2. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, kemudian keringkan dengan lap bersih.

3. Rebus air minum sampai mendidih selama 10 menit dalam ketel atau panci tertutup.

4. Setelah mendidih, biarkan air tersebut di dalam panci atau ketel tertutup selama 10–15 menit agar suhunya turun menjadi kurang lebih 70˚ C. Atau gunakan 1 bagian air dingin dicampur dengan 2 bagian air panas.

5. Tuangkan air tersebut sebanyak yang dapat dihabiskan oleh bayi (jangan berlebihan) ke dalam botol susu yang telah disterilkan.

6. Tambahkan bubuk susu sesuai takaran yang dianjurkan pada label dan sesuai kebutuhan bayi.

7. Tutup kembali botol susu dan kocok sampai susu larut dengan baik.

8. Coba teteskan susu pada pergelangan tangan. Bila masih terasa panas, dinginkan segera dengan merendam sebagian badan botol susu di dalam air dingin bersih sampai suhunya sesuai untuk diminum.

9. Sisa susu yang telah dilarutkan dalam botol sebaiknya dibuang setelah 2 jam. Dalam suhu udara biasa di ruangan terbuka, susu formula yang belum diminum dapat bertahan 3 jam. Bila disimpan dalam kulkas dapat bertahan 24 jam. Hangatkan dengan cara merendam dalam air panas sebelum diberikan.


PERHATIKAN!


* Cermati kemasan ketika akan membeli susu formula. Apakah memang diperuntukkan bagi bayi dan usianya? Cermati tanggal kedaluwarsa. Perhatikan cara menyiapkan dan takarannya.

* Selama memberikan susu botol, seperti halnya memberikan ASI, hendaknya ada kontak kulit, mata, dan suara antara ibu dengan bayi. Bersenandunglah atau bercakaplah. Jangan tinggalkan bayi sendirian memegang botol sambil tiduran karena dikhawatirkan dapat tersedak.

* Jangan berikan susu ketika bayi belum lapar. Berikan sesuai porsi yang dibutuhkan dan buatkan sejumlah kebutuhannya.

* Jangan berikan susu formula full cream untuk bayi karena pencernaannya belum mampu menerima kandungan susu full cream dengan baik.

Bikin Blog di Microsoft Word

Sumber : Pc Plus


Microsoft Word bisa dipakai sebagai aplikasi untuk menulis di salah satu layanan blog gratis Blogger. Hanya saja, sebuah peranti lunak tambahan dibutuhkan. Peranti itu bernama Blogger for Word.


Salah satu penyedia layanan untuk membuat blog secara gratis adalah Blogger. Situs web yang telah diambil alih oleh Google ini dapat diakses di alamat www.blogger.com. Di situ, Anda tinggal mendaftar. Seselainya pendaftaran, Anda bisa langsung membuat blog, bikin tulisan, dan “menerbitkannya”.


Untuk pendaftaran, Anda memang harus online. Tapi, untuk menulis, Anda tidak perlu online supaya bisa menghemat biaya berinternet. Cara yang paling sederhana adalah dengan menulis blog dulu di penyunting teks, seperti Notepad atau Microsoft Word, secara offline. Kalau sudah, baru online, buka situs web layanan blog, login, lalu copy-paste hasil tulisan yang ada di penyunting teks.


Kita sebut cara yang barusan disebut adalah cara manual. Cara yang akan dijelaskan berikutnya kita sebut dengan cara otomatis. Tulisan tetap dibuat secara offline. Online-nya baru nanti kemudian setelah tulisan selesai dibuat.


Cara otomatis ini menggunakan Microsoft Word. Tapi, bukan sembarang Microsoft Word, melainkan Microsoft Word yang sudah dilengkapi dengan suatu add-on bernama Blogger For Word. Aplikasi tambahan gratisan itu bisa didapat dari http://buzz.blogger.com/bloggerforword.html. Ukuran paket instalasinya kecil, cuma 2MB.


Cara pemakaiannya bisa diringkas seperti ini. Setelah Blogger For Word diinstal, toolbar Blogger akan muncul pada Microsot Word. Kemudian, tuliskan isi blog seperti biasa, tapi jangan online dulu, offline saja. Kalau tulisan sudah selesai, nyalakan koneksi intenet, lalu publis deh. Nah, cara detailnya seperti berikut ini. Oh ya, PCplus pakai Word 2007 untuk artikel ini. Di versi lama mungkin berbeda, tapi sedikit saja.

1. Klik [Add-Ins] pada menu di sebelah atas. Opsi [Add-Ins] sebaris dengan [Home], [Insert], [Page Layout], dan lain-lain.

2. Klik [Blogger Settings], kemudian pada kotak yang muncul, masukkan username dan password untuk masuk ke Blogger. Klik [OK].

3. Ketikkan isi blog di dalam Word. Kalau sudah selesai, online-lah. Kemudian, klik [Publish].

4. Masukkan judul blog dan pilih blog yang akan berisi tulisan itu. Klik [Send].

5. Selesai.

Selasa, 23 September 2008

Pedas Manis Udang

Sumber : Tablod Nova





Bahan:

250 gr udang jerbung, buang kepalanya
300 gr kentang, potong dadu 1 cm, goreng matang
150 ml kaldu
1 papan petai, ambil isinya
3 sdm kecap manis
2 cm lengkuas, memarkan
1 btg serai, memarkan
1 ½ sdt garam
1 sdt gula merah
3 sdm minyak


Haluskan:

6 bh bawang merah
4 bh kemiri
4 siung bawang putih
4 bh cabai merah
2 cm kunyit
1 cm jahe
1 sdt ketumbar
½ sdt terasi


Cara Membuat:

1. Lumuri udang dengan garam, goreng hingga matang, sisihkan. Panaskan minyak, tumis bumbu halus, lengkuas dan serai sampai harum.
2. Masukkan udang, kentang, petai, garam, dan gula merah. Aduk rata.
3. Tuang kaldu, masak sambil diaduk hingga matang dan mengering.

Untuk 6 orang

Resep : Erwin K. & Nuraini W.
Uji Dapur : Klub Nova

Sabtu, 20 September 2008

Menjelang Tradisi Tumbilotehe

Selasa, 16 September 2008

Menjelang Tradisi Tumbilotehe
Makin Dijamin, Makin Berebut

Qouta tambahan Minyak Tanah (MT) sebanyak 450 Kilo Liter (KL) dialokasikan Pertamina Makassar bagi Provinsi Gorontalo khusus ramadhan hingga lebaran nanti. Dengan begitu dapat dipastikan ketersediaan minyak tanah di Provinsi Gorontalo selama pelaksanaan ramadhan 1429 H aman. Namun kondisi di lapangan, jaminan tersebut ternyata belum bisa menghapus trauma masyarakat. Keremunan antrian berebutan minyak tanah masih mewarnai setiap pangkalan minyak tanah di daerah ini..



Sumber : www.GorontaloPOst.info


ANTRIAN warga untuk mendapatkan minyak tanah tak pernah surut meski pemerintah menjamin ketersediaan minyak tanah.

Hasanudin Djadin
Berbagai upaya dan strategi diterapkan Pemprov Gorontalo untuk menyikapi kesulitan masyarakat mendapatkan minyak tanah (MT). Apalagi mengingat selama pelaksanaan kebutuhan minyak tanah semakin meningkat. Kegiatan tumbilotohe atau malam pasang lampu merupakan tradisi yang tidak bisa terlewatkan bagi setiap warga Gorontalo. Sudah barang tradisi ini sangat terkait erat dengan ketersediaan minyak tanah.

Surat permintaan qouta tambahan minyak tanah pun dilayangkan Pemprov Gorontalo ke pihak Pertamina. Upaya itu pun berbuah hasil positif. Sebanyak 450 KL jatah minyak tanah tambahan di alokasikan Pertamina Makassar ke Provinsi Gorontalo. Alokasi tersebut di luar jatah minyak tanah Provinsi Gorontalo yang telah ditetapkan sebelumnya yakni sekitar 98 KL per hari.

Pendistribusian alokasi tambahan ini pun mulai dilaksanakan sejak pekan lalu dengan jatah tahap pertama sebanyak 100 KL, yang kemudian akan diikuti oleh pendistribusian tahap II sebanyak 150 KL dan tahap III sebanyak 100 KL.

Dengan adanya alokasi tambahan tersebut diharapkan kesulitan minyak tanah yang dialami masyarakat Gorontalo selama ini bisa teratasi. Antrian minyak tanah di pangkalan berkurang, dan tidak ada lagi masyarakat yang tidak memeroleh minyak tanah.

Sayang, harapan tersebut belum sepenuhnya terwujud. Kenyataan di lapangan antrian warga yang tumpek blek sambil membawa gallon masih terlihat di setiap pangkalan minyak tanah yang ada. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang terpaksa saling dorong hanya untuk mendapat jatah 3-5 liter per orang.

Tak pelak, tak kurang dari dua jam, pangkalan minyak tanah yang baru saja mendapat distribusi dari mobil tangki langsung tutup. ‘Minyak Tanah Habis’ tulisan pada papan/tripleks dipasang pemilik pangkalan untuk memberitahukan bahwa minyak tanah di pangkalan sudah habis terjual.

Mengertinya warga tidak lagi panik dan berebut dengan adanya alokasi tambahan minyak tanah. Tapi ternyata alokasi tambahan itu belum mampu mengobati kekhawatiran dan rasa trauma masyarakat. Perasaan pesimis terhadap pernyataan pemerintah terkait ketersediaan minyak tanah ini memang sulit dihilangkan. “Tahun lalu dibilang minyak tanah ada, pas mo malam pasang lampu tidak ada sama sekali,” ungkap sejumlah ibu rumah tangga yang sedang antri minyak tanah di salah satu pangkalan di Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo.

Trauma akan kelangkaan minyak tanah khususnya di saat-saat mendekati pelaksanaan tradisi tumbilotohe memang sangat beralasan sehingga para warga harus berebut minyak tanah. Pengalaman tahun lalu yang membuat sebagian besar warga di daerah ini antri dari pagi sampai sore hari hanya untuk mendapatkan minyak tanah masih sulit dihapus